When I was just a little girl,
I asked my mother, "What will I be?
Will I be pretty?
Will I be rich?"
Here's what she said to me:
"Que sera, sera,
Whatever will be, will be;
The future's not ours to see.
Que sera, sera,
What will be, will be."
I asked my mother, "What will I be?
Will I be pretty?
Will I be rich?"
Here's what she said to me:
"Que sera, sera,
Whatever will be, will be;
The future's not ours to see.
Que sera, sera,
What will be, will be."
When I was just a child in school,
I asked my teacher, "What will I try?
Should I paint pictures?
Should I sing songs?"
This was her wise reply:
"Que sera, sera,
Whatever will be, will be;
The future's not ours to see.
Que sera, sera,
What will be, will be."
I asked my teacher, "What will I try?
Should I paint pictures?
Should I sing songs?"
This was her wise reply:
"Que sera, sera,
Whatever will be, will be;
The future's not ours to see.
Que sera, sera,
What will be, will be."
Nah kali ini aku bawain lagi yang judulnya Que Sera-Sera, pasti tau kan pens. Lagu ini begitu menginspirasi pens. Entah ya kenapa waktu di putar di kelas Oleh guru bahasa inggris bernama Pak Pius Rahardian, aku jadi seneng lagu ini pens. mari kita simak liriknya :)
Liriknya menggambarkan seorang gadis mungil bertanya kepada mama nya apakah gadis ini akan tumbuh cantik? apakah gadis ini akan kaya? dan Sang Mama dengan Lembut menjawab Segalanya akan terjadi , Masa depan kita tidak terlihat, namun dengan usahamu apapun bisa terjadi.
Pernahkan anda membayangkan dalam diri kalian, mengidamkan seorang Mama yang sangat penyayang, disaat kita masih polos akan hal hal baru mama yang sangat menyayangi kita dengan sabar menjawab segala ketidak tahuan kita, dengan lembut dia membimbing kita, beliau juga meyakinkan kita bahwa kelak kita akan bahagia. Tanpa kita sadari mama kita berjuang keras untuk kita. namun terkadang kita tak pernah melihat pengorbananya, apakah karena kita belum tahu arti pengorbanan Mama saat kecil ataukah kita tidak bisa merasakan kasih sayang mama? Semakin beranjak remaja kita semakin berani pada mama, seakan kita sudah tidak membutuhkan kasih sayang mama lagi. Mama selalu menangis jika kita mulai mengatai mama dengan nada tinggi. Terkadang kita merasa biasa saja setelah mengucapkan kata yang tidak mengenakan mama, tapi kalian tidak tahu perasaan mama seperti tercabik-cabik oleh sebilah pedang. Mama sedih karena semakin besar anaknya yang sangat dikasihinya tidak semakin berbakti malah mulai membangkang pada Mama.
Ketika kita sudah beranjak dewasa, ketika sudah bisa mencari uang sendiri untuk kebutuhan kita, kita akan merasa kalau Mama hanya merepotkan kita, kita merasa bahwa tidak membutuhkan mama lagi, dan di saat itu hati mama akan menagis lebih sakit dari saat pertama kamu membangkang pada mama. Jadi Sebelum Mama yang kamu sayang itu di panggil Tuhan karena kamu sudah tidak memperdulikanya, maka jangan sampai kita menyakiti hati Mama kita tersayang.
Inilah saatnya kita membalas kebaikan, kasih sayang, perhatian mama yang terlah beliau berikan kepada kita sewaktu kita kecil. Jadi katakan "AKU SAYANG MAMA dan AKU BERJANJI MENYAYANGI MAMA dan juga AKAN MEMBUAT MAMA BAHAGIA, AKU TIDAK AKAN MEMBUAT MAMA MENANGIS LAGI" JIka dengan tulus kita mengucapkanya dan melakukanya maka percayalah kita akan bahagia kelak :) Tuhan memberkati {}
Tidak ada komentar:
Posting Komentar