Rabu, 15 Januari 2014

Gagal dan mengapa selalu gagal !

Aku tau betul akan hari ini dan segala kemungkinan yang akan terjadi nanti. Aku memang bukan Tuhan yang bisa mengatur segala kejadian atau peristiwa yang akan terjadi nanti, tapi setidaknya aku sedikit siap untuk hari ini dan segala yang terjadi. Inilah Perayaan natal di sekolah yang telah genap 2,5 Tahun ku tempati dan terasa tidak asing untuk kupandangi setiap sisi yang menggambarkan kemegahan gedung berlantai 4 ini. Tepat jam 16.00 serangkaian acara yang tidak kuminati akhirnya telah dimulai. Memang aku mendapatkan Tugas menjadi pelayan altar saat misa dimulai dan hanya bagian itu yang dengan iklas aku jalani. 

1,5 jam berlalu dan Misa Perayaan Natal telah ditutup, Segeralah menginjak Penampilan-penampilan dari berbagai kelas yang masing-masing memamerkan bakat yang dimiliki masing-masing. Aku pun terhanyut dalam sepi nya perayaan itu. Tidak ada satu pun teman atau sahabat yang berada di sebelahku, yang ku tahu hanya satu Box makan malam dan 1 punch minuman setengah dingin yang menemaniku duduk di bagian paling belakang dari tempat yang di sediakan. Tidak ada satupun orang yang enggan menyapaku. Bagai ranting pohon yang jatuh dan hening tanpa ada yang peduli akan gerak-geriknya. Semua orang di sekitarku terlihat begitu menikmati acara yang menurutku sangat "Shit" bagiku. Mereka berteriak,melompat kegirangan, bahkan ada yang rela berdiri demi melihat penampilan menarik menurutnya. Tetapi aku tidak, aku masih sibuk memainkan sebuah Tablet yang telah lama ku pegangi dan tidak sedikitpun memperdulikan apa yang sedang terjadi sekarang. Mungkin aku berhutang budi pada Tablet yang telah menemaniku saat itu.

Entah kenapa aku mulai tersadar bahwa telah lebih dari 1 jam aku fokus pada kesibukanku sampai aku tidak menyadari salah seorang temanku memanggilku untuk sekedar menanyakan apakah keadaanku baik-baik saja. Aku tidak begitu senang menanggapi sapaan gadis itu dan sontak ku balas dengan senyum kecil untuk menandakan bahwa aku merasa baik disini. Aku beranjak dari tempat duduk ku dan segera menuju ke halaman sekolah untuk sekedar melihat keadaan diluar dan kudapati langit telah benar-benar gelap, dengan sedikit kaget jam telah menunjukkan pukul 19.30.

Mendadak perasaan aneh terlintas dari pikiranku, Pandanganku menyisir seluruh sudut dari tempat itu. Aku masih bingung siapakah yang sebenarnya ingin ku cari, kebingungan itu terus bertanya-tanya sampai aku tersadar bahwa aku sedang mencari kehadiran Mantan Kekasihku yang sampai saat ini berhasil membuatku untuk sulit melupakan dia. Belum pasti benar aku hanya ingin sekedar melihatnya atau perasaan rindu ini telah mengalahkan kebencianku terhadapnya. Telah 2 Bulan ini kita sama sekali tidak pernah berbicara meski 1 huruf pun, jangankan untuk saling menyapa saat bertemu saja kita saling membuang muka. Namun aku masih ingat betul keadaanmu dan sedikit raut wajahmu saat terakhir kali kita saling tertawa bahagian berdua, dan itulah yang membuatku sampai saat ini sulit untuk menghapus senyuman manismu. Setalah cukup lama aku mencari seseorang itu, aku pun mendapati sedikit rasa kecewa sekaligus rasa senang karena dia ternyata tidak menghadiri acara malam ini. Aku bahagia karena aku tidak perlu melihat wajahnya lagi yang bisa membuatku semakin tersiksa dan sedikit rasa kecewa itu tak lain karena sedikit kembali mengkhawatirkanmu.

Mungkin inilah yang memang harus ku terima saat perayaan natal ku yang terakhir di sekolah yang akan kutinggalkan beberapa bulan lagi. Sangat berbeda dengan 2 natal sebelumnya, kali ini aku benar-benar sendiri dan tidak merasakan sedikitpun kebahagiaan. Tak ada rasa sayang, tak ada kado natal bahkan tak ada seseorang yang mau sedikitpun memperdulikanku. Memang karena kesalahanku dulu semua temanku menjadi antipati kepadaku bahkan sahabatku semua menjauh dariku. Di sisa bulan ku jalani di sekolah ini mungkin aku akan terus menyendiri. Aku memang harus terbiasa dengan semua ini. Meski terkadang perasaan ini mengalami sedikit iritasi karena keadaan yang kualami sekarang. Namun yang ku yakini ini yang membuatku lebih tegar menjalani semuanya.

*Dan sampai natal ini aku menyesal masih mengingatmu dan tidak bisa menghapusmu. Mungkin dengan cara kamu menjauh dari ku tidak akan pernah bisa membuatku melupakanmu. Harapanku hanyalah kamu yang bisa kembali respect padaku seperti dulu dan aku akan pastikan jika perhatian mu nanti akan membuatku melupakan perasaan ini seperti yang kamu mau.*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar