Senin, 05 Januari 2015

Awal Baru Ku ( Pra Titrasi )

Yogyakarta, 23 Agustus 2014   
   Langit pagi ini menunjukkan pukul 6.00 dengan suara kicauan burung yang tak lagi sama, dengan suara gemuruh angin baru dengan hembusan yang terasa lebih dingin bagiku. Ya, awalku hidup dan menetap di kota baru, kota yang sebelumnya belum terbayangkan untuk ku tinggali, Yogyakarta adalah nama kota ini dengan segelintir adat dan budaya yang baru. Namun kehidupanku tidak seindah itu awalnya karena aku bukanlah menempati sang kota iu, aku hanya di sebagian kecil dari daerah Provinsi Jogja, di sebuah kota kecil yang bernama sleman.
   Pagi itu setelah ku bangun dari tidurku aku bergegas untuk mandi karena ini adalah hari pertama aku OSPEK Fakultas di salah satu Universitas Swasta di Jogjakarta. Sebenarnya aku sama sekali tidak tertarik dengan acara menyebalkan ini yang sepengetahuanku hanya untuk ajang mempermalukan atau bertindak seenaknya oleh Kakak tingkat kepada mahasiswa baru, bahkan aku sudah berlatih untuk tidak menunjukkan rasa takut ketika nanti aku diperlakukan seperti itu. Acara menyebalkan ini dinamakan "Titrasi", entah apa tujuan membuat acara ini namun yang ku tahu aku harus lolos Ospek ini agar aku bisa resmi menjadi Mahasiswa Baru di Universitas ini.
   Antrian kamar mandi kos-kosan ku membuat ku geram karena aku bisa mati langkah awal jika datang terlambat. Akhirnya aku putuskan untuk meminta ijin untuk mendahului mandi karena aku tidak mau di hukum sebelum acara dimulai. Mata ku terbelalak ketika aku melihat jam di ponselku menunjukkan pukul 6:50 dan secepat kilat aku bergegas mengambil motor untuk segera berangkat ke kampus. Malang seribu malang motor yang seharusnya bisa membawaku ke kampus pagi itu justru mengalami kemacetan kunci pengamanya, akhirnya aku putuskan dengan sisa waktu 5 menit aku berlari sejauh 500 meter untuk sampai ke kampus.
    Dengan nafas terengah-engah aku masuk ke hall kampus tempat berkumpulnya para Maba (Mahasiswa Baru), aku sedikit kesal karena di pintu masuk hall aku menyapa seorang panitia tanpa ada balasan dan malah dia memberikan wajah jutek nya untuk menyambutku, namun aku segera tak peduli dan sedikit penasaran dengan kakak panitia tersebut. Setelah aku masuk aku mencari namaku untuk memastkan aku berada di kelompok berapa dan juga siapa teman yang menjadi kelompokku. Tak lama aku mencari akhirnya aku mendapati aku berada di kelompok 8. Tak lama aku berdiri di barisan aku langsung mendapatkan dua teman yang menyapaku ramah, dia bernama Deni Aditya ( Purwokerto ) dan Purwa Yoga (Bali). Aku berusaha menyesuaikan dengan kebiasaan mereka dan percakapan mereka yang berbeda dengan tempatku berasal. 
    Acara dimulai dengan basa basi duo MC yang menurutku jayus abis, dengan leluconya yang garing, memang sih kadang sedikit lucu tapi belum cukup membuatku tertawa, Gama dan Ines namanya. Berjalanya acara hingga setengah paruh belum membuatku merasa tertarik. Aku masih menganggap acara ini begitu membosankan. Dampok ( Pendamping Kelompok ) ku memang sedikit ramah, itulah sedikit alasan kenapa aku masih nyaman sejauh ini berada disini karena aku bisa bertanya dan berbasa-basi dengan dampokku yang mempunyai paras manis. Olivia Gitta dampokku yang akan membimbingku sampai akhir acara titrasi berlangsung,
     " Dan inilah acara yang kita tunggu yaitu perkenalan kakak Panitia titrasi 2014 " Kata Gamma dengan suaranya yang membuat suasana berubah . Spertinya bukan hanya suasana yang berubah, namun ketertarikan ku terhadap acara ini sedikt berubah, Aku masih penasaran dengan Kakak panitia yang judes dengan ku pagi tadi. 
" Dan inilah Coordinator Keamanan Ttrasi... Adiss " Sambut Ines dengan lantang . Sentak pandanganku terfokus padanya karena akhirnya aku mengetahui orang yang tadi pagi adalah Coordinator keamanan yang bagaikan Raja singa di tengah hutan karena dampok ku menceritakan kalo keamanan lah yang nanti akan membuat kita menangis. Namun hal itu tidak membuatku takut, aku justru penasaran dengan kakak itu dan terus memperhatikanya hingga sesi ini selesai.
     Ini adalah sesi yang menurutku sedikt tidak membosankan, karena setiap kelompok diberikan waktu untuk lebih kenal satu sama lain dan lebih dekat lagi dan pemilihan ketua kelompok untuk mengkoordinasi kelompok selama titrasi berlangsung. Setelah hening beberapa saat karena tidak satupun mau menawarkan diri, Arin pun mengangkat tanganya dan sejak saat itu 4 laki-laki kelompok 8 harus mengakui bahwa pemimpin nya adalah seorang wanita dan mengakui bahwa kita kurang berani memimpin. Bagiku itu tidak masalah karena aku tidak tertarik untuk itu. Selanjutnya, selesai kita diberi tugas membuat yel-yel yang bersangkutan dengan nama kelompok "Gestamag" adalah nama kelompok kami. Dengan berbekal pengetahuan gestamag adalah nama sebuah produk obat maag dan tak lama yel-yel kami pun terbentuk. Ini adalah sesi kita memperlihatkan serunya yel-yel yang dibuat masing masing kelompok, dan tiba giliran gestamag menunjukkan yel-yel yang telah kita buat. Dengan berbekal kepercayaan diri tinggi dan suara yang lantang walaupun tidak merdu seluruh teman-teman gestamag menyanyikan...
" Sakit perut dimalam minggu, paling enak minum gestamag.
   Gestamag bang... Gestamag... ( suara wanita di gestamag )
   Enak neng... silahkan gestamag ( Suara laki-laki ) #Nada Belah Duren - Julia Peres
   Baca aturan pakai..Bila sakit berlanjut hubungi dokter! "
Dengan Yel-yel tersebut gestamag menang yel-yel terbaik dan semenjak saat itu kelompok kami menjadi sorotan banyak pihak baik dari panitia maupun kelompok lain

   Tak terasa serangkaian acara hingga jam menunjukkan pukul 5.40 menandakan sebentar lagi acara akan usai. Namun tanpa kita sadari setelah kita di bubarkan dari barisan, kita berkumpul di hall awal untuk membahas Tugas-tugas yang akan di bawa di titrasi 1 dan dengan sedikit kesal dan pasrah kita mencatat segala tugas yang diberikan untuk nantinya kita kerjakan bersama keesokan harinya....


***********

Sabtu, 25 Januari 2014

Ku Peluk Erat Kesedihan Rory

Aku terbangun dari sebuah mimpi yang membuatku begitu cemas dan sedikit menyeramkan. Awalnya aku berfikir bahwa ini benar-benar terjadi pada hidupku. Mimpi ini terlihat begitu nyata sehingga aku sendiri tak bisa merasakan jika ini hanyalah sebuah mimpi. Aku begitu heran tak biasanya aku bermimpi seburuk ini jika semalam aku tidak memikirkan seseorang untuk kurindukan. Memang aku sering sekali merindukan dan memikirkan seseorang dan itu pasti terbawa menjadi mimpi yang indah bahkan tak sedikit menjadi mimpi yang menyeramkan. Ku pikir kembali kenapa ini berbeda dengan sebelumnya. Aku berusaha mengingat siapa yang hampir terbunuh bersamaku dalam mimpi semalam. Siapa yang begitu ku takuti pergi dari hidupku. Sekejap pertanyaan-pertanyaan itu hanyut dalam sebuah pesan yang masuk dalam ponselku. Ku buka perlahan dengan sedikit trauma dan akhirnya aku mendapati hanyalah pesan dari seorang sahabatku yang berisikan ajakan untuk "Hang Out" nanti siang. 

Ini bukan persoalan mimpiku semalam, namun yang ku khawatirkan hanyalah firasatku yang begitu membuatku sedikit takut akan terjadi sesuatu yang tidak ku inginkan. 
Tak lama hari mulai memasuki tengah siang dan aku harus ketemuan dengan Rory sahabat ku dari kecil. Gadis cantik berambut pirang ini tidak pernah pergi tanpaku. Meski dia tidak single namun dia tidak pernah menomor duakan aku dibanding pacarnya. Aku sangat bersyukur memiliki malaikat untuk menemaniku sepertinya. Dan aku lebih bersyukur tidak pernah memiliki rasa yang lebih dari perasaan sebagai seorang sahabat atau sebagai keluarga.

Aku masuk perlahan kedalam sebuah ruangan yang sudah ku kenal betul, ruangan ini tak pernah tampak kotor apalagi berantakan. Karena Rory tidak pernah nyaman jika kamarnya sedikit saja terlihat kacau. Dengan sedikit cemas ku dapati Rory sedang mengusap air matanya dan sapa ku membuatnya berbalik ke arahku dan dia memberikan senyum hambar padaku. Reflek tubuhku pun langsung menuju ke arahnya dan aku langsung memeluknya erat dan membisikkan "apa yang sebenarnya terjadi padanya?". Rory tidak memberikan jawaban apapun. Aku kenal benar dia tidak pernah seperti ini. Dia tidak pernah menyembunyikan apapun dari aku. Firasatku mulai mengarahkanku pada Aldo cowok yang ku curigai mempermainkan Rory.

Hampir satu jam aku duduk disamping Rory yang sembari tadi hanya melamun seperti tidak memiliki daya untuk bertahan hidup. Air matanya terus keluar tanpa ada satu nada pun yang keluar dari mulutnya. Aku mulai panik jika dia terus menerus melakukan hal seperti ini. Aku menggenggam tanganya dan terus berusaha untuk membuatnya kembali pada dirinya yang dulu. Aku tahu usahaku akan sia-sia jika Rory tidak mendapatkan apa yang diinginkanya saat ini. 
Hari ini bernar-benar terjadi. Apa yang terjadi pada Rory benar-benar aku rasakan. dia tidak pernah melakukan hal seperti ini. Dia selalu ceria jika ada aku di sampingnya, tapi yang kudapati sekarang hanya tatapan kosong Rory saat aku di sampingnya. Segelas coklat panas yang biasanya dia habiskan sekaligus pun sudah menjadi dingin karena tidak sedikitpun tersentuh olehnya. Akhirnya aku mulai memeluknya kembali dan sedikit terkejut dia mulai membalas pelukanku dan mulai merengek di pundakku seperti biasa dia lakukan. Semua itu membuatku bahagia ketika Rory mulai menceritakan semua nya yang dia alami sekarang, dan tebakanku sebelumnya sangat tepat bahwa dia di selingkuhi oleh aldo yang dari dulu memang "bajingan" .

Tangisan Rory begitu membuatku tidak tahan mengeluarkan air mata, tapi aku harus kuat untuk membuat Rory bangkit kembali. Dia begitu mencintai Aldo, dia begitu hilang kendali sambil memukuli punggungku dalam pelukanya, ku biarkan Rory mengeluarkan semua kekecewaanya, Semakin kencang Rory memukul punggungku semakin kuat aku harus menahan jeritan ku.
Keadaan mulai mereda dan Rory mulai tersadar akan keberadaanku, dia menangis karena telah membuatku merasa sakit, 

Setelah suasana ketegangan mulai hilang, aku mulai melakukan hal konyol untuk membuat Rory kembali tersenyum. Aku juga menunjukkan kembali Foto-foto Aldo saat berselingkuh dulu dan Rory tidak mempercayainya karena tidak melihatnya langsung. Dan aku segera mengusap air mata Rory dan berusaha meyakinkan bahwa aldo sama sekali tidak pantas jika hanya menyakitinya. Rory sontak menggelitiku dan mengucapkan maaf karena tidak mempercayaiku sebelumnya. 
Sejak saat itu aku mengerti bahwa aku benar-benar menyayangi rory seperti aku menyayangi diriku. Aku percaya benar-benar ada ikatan batin antara aku dan rory. aku juga yakin firasat burukku tadi pagi yang tak lain mengenai Rory. Dan sejak saat ini kami berjanji untuk tidak pernah membuat satu sama lain merasa khawatir lagi. Dan aku berjanji pada diriku akan menjaga Rory seperti aku menjaga keluargaku.

Sabtu, 18 Januari 2014

Ku Ingin Kamu yang Dulu

Ini memang seperti cerita dongeng yang tak logis sama sekali ketika dipikirkan kembali. Semuanya tak pernah habis untuk ku kenang. Selalu saja ada bekas yang begitu dalam. entah sampai kapan bekas itu akan berdiam di sisi ini atau entah ini telah mendarah daging dalam perasaan yang begitu lemah tak berdaya.

Aku masih ingat benar saat terakhir kali kita bertengkar dulu. Kau begitu emosi kepadaku dan menuduhku dengan firasat-firasat negatif mu. Itu yang kesekian kali nya kamu melakukan hal itu berulang-ulang, sampai pada kesalahanku menggunakan saat itu sebagai alasan untuk mengatakan kata putus padamu. Kata demi kata ku rangkai pada ponselku sampai terbentuk 3 Text pesan singkat. Awalnya aku memang sangat ragu akan mengirimkan pesan singkat itu padamu, namun seolah berbisik kencang ajakan untuk segera mengirimkan dan mengakhiri ini semua.

Tak pernah bisa ku lupa kamu berulang kali mengatakan kamu akan berubah asal aku memberikanmu kesempatan. Kita masih saling menyayangi, namun hadirnya seseorang lah yang membuatku sedikit berbuat tega padamu. hingga akhirnya kesedihanku meluap juga ketika kamu 5x menelponku dan tak satupun telpon yang ku angkat. Tiba-tiba hati nurani ku pun berbisik untuk menelpon mu balik, dan dengan penuh kejutan kamu menangis dengan sedikit kencang hingga membuatku ikut meneteskan air mata. Saat itu aku hanya bisa mengatakan seribu maaf karena aku menghianatimu demi gadis yang baru saja ku dekati.

Aku sangat mengerti kamu telah memberiku predikat orang yang pembohong dan telah memblacklist semua kenangan kita dari kehidupan mu. Aku begitu sadar bahwa aku telah jauh membohongimu dan menjadi manusia paling tidak bersyukur di dunia ini. Aku merasakan semua penderitaan dan siksaan yang kamu alami. Tepatnya setelah kita tidak berhubungan lagi, itu semua membuatku tersiksa karena sering sekali merindukan semua yang kita lakukan dulu. Aku begitu rindu saat-saat kamu bawel,pemarah,penuh perhatian,sensi dan itu semua yang begitu membuatku berdosa karena aku baru sadar bahwa kamu benar-benar mencintaiku. Aku begitu bodoh ketika aku pernah sekali ketahuan  berhubungan  dengan orang lain namun dengan rasa sayangmu kamu mempercayai ku lagi dan memberiku kesempatan untuk kedua kalinya. Namun aku mengulangi nya dengan hal yang serupa. Semua bagaikan jatuh ke lubang yang sama. Penyesalah Tinggal penyesalan yang tersisa.

Dan sekarang inilah yang terjadi. Aku begitu merindukan mu dan rasa sayangmu. Walaupun aku tahu kau sudah dekat dengan orang lain dan menuju langkah untuk menjalin suatu hubungan. Aku tidak peduli untuk begitu saja masuk kembali dalam kehidupanmu. Aku begitu menginingkan kamu lagi. Aku merasa kamu masih milikku, dan semua akan aku lakukan untuk merebut seluruh perhatianmu kembali dari orang itu.

Nasi kurasa memang sudah menjadi bubur dan semua seperti balasan telak padaku. Kamu begitu tidak peduli padaku lagi. Sangat berbeda dengan yang dulu. Kamu menjadi menjauh dariku, kamu juga tidak seperhatian dulu. Kamu selalu bilang sulit sekali untuk kembali memberi perhatian kepadaku apalagi memberikan kepercayaan kepadaku. Apakah kenyataan ini yang harus kuterima sekarang atas balasan perlakuanku dulu?

Mungkin kamu tidak pernah tau beberapa hari sulit ini selalu terbayangkan wajahmu. Kamu selalu hadir dalam setiap lamunanku dan tidak pernah absen dari bunga tidurku. Aku beberapa kali memimpikan berdua bersamamu dalam sebuah tempat yang sangat indah seperti surga. Aku merasa sangat bahagia sampai aku tersadar semua itu hanyalah mimpi. Dan sekarang aku hanya bisa memperhatikanmu dari kejauhan tanpa kamu tau air mata rinduku selalu menetes setiap perlakuan mu sekrang yang membuatku begitu menyesal.

Aku tahu penyesalah tak akan membayar semuanya. Aku juga harus menerima kenyataan bahwa kamu tidak mungkin menerimaku lagi, walaupun aku dalam keadaan sekarat sekalipun aku yakin kamu tetap akan bersikap acuh padaku.

Di setiap doaku aku selalu menyisipkan rintihan rindu untuk memelukmu kembali. Aku hanya ingin satu hal yaitu kamu mau kembali memberikan perhatianmu kepadaku dan kembali menjadi kamu yang dulu dengan komitmenku untuk tidak menyakitimu kembali. Meskipun hal ini sulit untuk terjadi. Namun aku yakin suatu saat nanti akan terjadi meskipun di detik terakhir aku bertemu denganmu.

Untukmu yang kucintai dulu
Yang telah ku kecewakan setelah 6 bulan itu
Semoga kamu tau perasaanku padamu sekarang
Aku begitu menyesal akan perlakuanku saat itu
Aku hanya ingin kepercayaanmu dan kamu yang dulu
Yang pernah tertuliskan "RYBANM"

Rabu, 15 Januari 2014

Gagal dan mengapa selalu gagal !

Aku tau betul akan hari ini dan segala kemungkinan yang akan terjadi nanti. Aku memang bukan Tuhan yang bisa mengatur segala kejadian atau peristiwa yang akan terjadi nanti, tapi setidaknya aku sedikit siap untuk hari ini dan segala yang terjadi. Inilah Perayaan natal di sekolah yang telah genap 2,5 Tahun ku tempati dan terasa tidak asing untuk kupandangi setiap sisi yang menggambarkan kemegahan gedung berlantai 4 ini. Tepat jam 16.00 serangkaian acara yang tidak kuminati akhirnya telah dimulai. Memang aku mendapatkan Tugas menjadi pelayan altar saat misa dimulai dan hanya bagian itu yang dengan iklas aku jalani. 

1,5 jam berlalu dan Misa Perayaan Natal telah ditutup, Segeralah menginjak Penampilan-penampilan dari berbagai kelas yang masing-masing memamerkan bakat yang dimiliki masing-masing. Aku pun terhanyut dalam sepi nya perayaan itu. Tidak ada satu pun teman atau sahabat yang berada di sebelahku, yang ku tahu hanya satu Box makan malam dan 1 punch minuman setengah dingin yang menemaniku duduk di bagian paling belakang dari tempat yang di sediakan. Tidak ada satupun orang yang enggan menyapaku. Bagai ranting pohon yang jatuh dan hening tanpa ada yang peduli akan gerak-geriknya. Semua orang di sekitarku terlihat begitu menikmati acara yang menurutku sangat "Shit" bagiku. Mereka berteriak,melompat kegirangan, bahkan ada yang rela berdiri demi melihat penampilan menarik menurutnya. Tetapi aku tidak, aku masih sibuk memainkan sebuah Tablet yang telah lama ku pegangi dan tidak sedikitpun memperdulikan apa yang sedang terjadi sekarang. Mungkin aku berhutang budi pada Tablet yang telah menemaniku saat itu.

Entah kenapa aku mulai tersadar bahwa telah lebih dari 1 jam aku fokus pada kesibukanku sampai aku tidak menyadari salah seorang temanku memanggilku untuk sekedar menanyakan apakah keadaanku baik-baik saja. Aku tidak begitu senang menanggapi sapaan gadis itu dan sontak ku balas dengan senyum kecil untuk menandakan bahwa aku merasa baik disini. Aku beranjak dari tempat duduk ku dan segera menuju ke halaman sekolah untuk sekedar melihat keadaan diluar dan kudapati langit telah benar-benar gelap, dengan sedikit kaget jam telah menunjukkan pukul 19.30.

Mendadak perasaan aneh terlintas dari pikiranku, Pandanganku menyisir seluruh sudut dari tempat itu. Aku masih bingung siapakah yang sebenarnya ingin ku cari, kebingungan itu terus bertanya-tanya sampai aku tersadar bahwa aku sedang mencari kehadiran Mantan Kekasihku yang sampai saat ini berhasil membuatku untuk sulit melupakan dia. Belum pasti benar aku hanya ingin sekedar melihatnya atau perasaan rindu ini telah mengalahkan kebencianku terhadapnya. Telah 2 Bulan ini kita sama sekali tidak pernah berbicara meski 1 huruf pun, jangankan untuk saling menyapa saat bertemu saja kita saling membuang muka. Namun aku masih ingat betul keadaanmu dan sedikit raut wajahmu saat terakhir kali kita saling tertawa bahagian berdua, dan itulah yang membuatku sampai saat ini sulit untuk menghapus senyuman manismu. Setalah cukup lama aku mencari seseorang itu, aku pun mendapati sedikit rasa kecewa sekaligus rasa senang karena dia ternyata tidak menghadiri acara malam ini. Aku bahagia karena aku tidak perlu melihat wajahnya lagi yang bisa membuatku semakin tersiksa dan sedikit rasa kecewa itu tak lain karena sedikit kembali mengkhawatirkanmu.

Mungkin inilah yang memang harus ku terima saat perayaan natal ku yang terakhir di sekolah yang akan kutinggalkan beberapa bulan lagi. Sangat berbeda dengan 2 natal sebelumnya, kali ini aku benar-benar sendiri dan tidak merasakan sedikitpun kebahagiaan. Tak ada rasa sayang, tak ada kado natal bahkan tak ada seseorang yang mau sedikitpun memperdulikanku. Memang karena kesalahanku dulu semua temanku menjadi antipati kepadaku bahkan sahabatku semua menjauh dariku. Di sisa bulan ku jalani di sekolah ini mungkin aku akan terus menyendiri. Aku memang harus terbiasa dengan semua ini. Meski terkadang perasaan ini mengalami sedikit iritasi karena keadaan yang kualami sekarang. Namun yang ku yakini ini yang membuatku lebih tegar menjalani semuanya.

*Dan sampai natal ini aku menyesal masih mengingatmu dan tidak bisa menghapusmu. Mungkin dengan cara kamu menjauh dari ku tidak akan pernah bisa membuatku melupakanmu. Harapanku hanyalah kamu yang bisa kembali respect padaku seperti dulu dan aku akan pastikan jika perhatian mu nanti akan membuatku melupakan perasaan ini seperti yang kamu mau.*

Sabtu, 04 Januari 2014

Harapanku dan Setitik Coretan yang Tak Terlupakan

Pagi ini aku terbangun dalam sunyi nya suasana dalam kamarku. Aku menatap ke sebuah jendela yang telah lama terpasang di salah satu sudut kamarku, aku juga memandangi foto masa kecilku yang terpajang indah di samping sebuah Salib yang selalu mengingatkanku pada masa-masa indah waktu aku basih balita. Aku tak lupa memandangi langit-langit kamarku yang terlihat sedikit kusam karena jarang aku membersihkanya dan hingga kudapati semua itu terlihat sama meskipun ini telah menginjak tahun yang baru. Aku sedikit menghela nafas untuk segera mengumpulkan serpihan-serpihan nyawaku sampai kusadari sampai saat ini aku belum pernah bisa melupakan seorang gadis yang dulu pernah aku cintai.

Seluruh rangkaian Move On yang ku jalani ternyata menghasilkan kegagalan yang tidak pernah bisa ku prediksikan. Aku tidak mengira sebentar saja mencintaimu butuh lebih dari satu tahun untuk bisa melupakanmu .Kurasa tidak, mungkin lebih dari ini karena sampai saat ini belum ada yang terhapus kenangan tentangmu. Kata-kata bijak untuk Move On telah setiap hari ku dengar dari sahabatku bahkan dari setiap status yang keluar dari sosial media. Buku-buku Ensiklopedia telah habis tak bersisa, serangkaian kegiatan Have Fun pun juga tidak bisa menjadikanku lupa akan waktu itu. Padahal ketika aku berlibur dengan saudaraku aku sempat setengah hari melupakanmu namun pada akhirnya aku kembali memikirkanmu ketika Tweet mu " @mell *** Mergo single wae mel jadi sepi" tiba-tiba muncul menghiasi timeline ku. Aku benar-benar tak cukup kuat untuk bisa melupakan mu, dan aku tak cukup tegar untuk menyimpan perasaan rindu ini padamu. "Aku manusia, dan wajar aku merasakan itu semua. Tapi kenapa hatimu begitu keras seakan tidak memiliki kepedulian terhadap orang lemah sepertiku" Kata-kata itupun tidak pernah berani ku ucapkan ketika kesempatan berpapasan denganmu jarang ku dapat. Dan sekali lagi aku hanya bisa mengagumi mu dari sebuah dunia tersembunyi agar kamu tidak pernah sadar bahwa aku selalu memperhatikanmu.

Serangkaian keinginan yang kubuat untuk meninggalkan tahun lalu banyak yang telah terealisasikan kecuali satu yang paling membuat ku meyesali waktu yaitu keinginan untuk total dalam menghapus kenangan bersamamu. Namun kenyataanya keinginan itu bagaikan sel kanker yang semakin kita berusaha membunuhnya dia akan bertumbuh semakin ganas. 

Liburan ini tinggal menyisakan 1 hari dan aku belum sedikitpun mendapatkan sebuah lembaran baru tanpa sedikitpun coretan kisahmu tertuang di dalam nya. terlalu sakit jika nantinya muncul kembali setitik kisah itu, dan aku tidak mungkin terus menerus mengganti lembaran demi lembaran kisah dalam hidupku. Memang sebelum liburan aku selalu memantapkan rencana bahwa pergi keluar kota agar tidak mengingat kisah di Semarang yang pernah menggores kalbu ku. Namun 10 hari tinggal di Pati dan Kudus tidak sedikitpun membuatku beranjak dari jeritan masa lalu yang kelam.

Aku tidak pernah tau apa yang akan terjadi pada tahun ini, akankah aku bisa melupakanmu atau akankah aku akan tetap seperti sekarang ini. Aku juga tidak akan tahu siapa yang nantinya akan menemaniku ketika aku sepi,yang akan memberiku semangat ketika semangatku hilang dan yang akan mengusap air mataku ketika aku menangis karena kegagalan, akankah ada seseorang atau aku memang tidakdirkan tetap melakukan semua itu sendiri, namun aku yakin akan ada yang menggenggam dan mengisi ruang kosong dalam jemariku ini.

Jika aku terus menerus berada dalam keadaan ini, aku sadar akan selamanya aku merasakan risau seperti sekarang ini. Mungkin aku hanya perlu merubah Planing ku untuk tidak berusaha melupakan mu lagi, namun aku berusaha menikmati setiap ingatan yang selalu kembali kepadamu. Dan aku hanya bisa yakin, disaat aku begitu menikmati ingatan itu aku sampai tidak sadar bahwa aku telah sepenuhnya berhasil melupakan mu dan kisah yang dulu. Aku hanya ingin menikmati itu, sekolahku dan keluargaku yang tidak pernah tergantikan dalam hidupku. Karena masa depanku bukanlah terletak pada dirimu namun aku sendiri yang bisa membuatnya. Aku juga percaya jika aku berusaha sekarang dan sukses nantinya pasti kamu akan dengan mudah kembali padaku tanpa aku bersusah payah untuk mengerjarmu lagi. 
Amin dan Amin.


*Harapan dan doaku di Tahun 2014
 1. Keluarga bahagia selalu
 2. Lulus UN dan PTN, terutama masuk di Univ Negeri
 3. Melupakanmu setelah mengetahui kamu telah benar-benar bahagia

Minggu, 22 Desember 2013

Membawaku kembali ke Malam Natal...

Hanya tinggal beberapa jam lagi Desember yang indah ini akan berakhir. Nuansa natal yang ditunggu-tunggu Triliunan umat nasrani di seluruh dunia telah membuat semua orang terkesima dengan indahhnya setiap malam menjelang hari itu tiba. Indahnya Malam kudus nan sunyi senyap bertaburan bintang germerlap tak kalah menghiasi detik-detik datangnya natal. Banyak sekali anak kecil yang menantikan datangnya hadiah dari santa claus. begitupun aku yang selalu menunggu kedatanganmu seperti malam tahun lalu yang kita lewati dengan sangat indah. Hampir genap satu tahun aku menunggu dan menjaga semua perasaan itu. perasaan yang mungkin sama sekali tidak ada artinya untukmu karena aku yakin kamu telah jauh melupakanku. Namun apakah kamu akan pulang kesini? dan sebentar saja kamu luangkan waktumu untuk menengokku? walaupun kau tak peduli lagi dengan aku, namun apakah sedikitpun sudah tidak ada rasa peduli dengan secerca perasaanku yang hampir satu tahun belum bisa terobati? Akankah kamu masih menyimpan pecahan-pecahan rasa sayang yang dulu pernah utuh berada dalam hatimu? Semua itu terlalu bodoh karena menjadi pertanyaanku di setiap hari-hari ku menantimu.

Sampai saat ini aku masih ingat betul semua impian-impian yang telah kita bangun berdua di bawah germerlap bintang yang begitu indah di malam natal. Kamu mengatakan padaku bahwa inilah natal yang paling berarti buatmu karena kamu bisa menghabiskan malam natal ini denganku. Kamu mengajakku berkeliling di berbagai tempat yang selalu mengingatkanku di setiap aku melewatinya. Bahkan aku juga selalu ingat salah satu tempat yang tak jauh dari Musium Ambarawa dimana tempat itu merupakan tempat pertama kamu mengajakku berkencan. Indahnya lilin yang menyala di meja bernomor 01 dan semua hiasan-hiasan yang menambah nilai romantisme malam itu takkan pernah bisa membuatku lupa bertapa bahagianya ketika aku bersama mu waktu itu. Kamu memesankan aku sebuah menu spesial dari cafe itu yang sangat digemari setiap orang yang datang kesana. Ya, Mie Jontor level 1 dengan secangkir coklat hangat yang membuat seluruh badanku terasa panas karena sensasi pedasnya yang amat meledak meskipun hanya level 1. Kau menertawaiku kecil dengan perhatianmu mengusap keringat yang keluar dari keningku, dengan lembut kau meniup pipiku agar aku tidak merasa kepedasan lagi. dan kamu juga melarangku untuk meminum minuman dingin dan menyuruhku meminum secangkir coklat panas miliknya agar aku tidak merasa kepedasan lagi. Semua itu bagaikan malam yang tidak pernah bisa terlupa dari Malam natal yang pernah ku alami sebelumnya.

Lebih dari semua makan malam yang indah itu. aku terkejut ketika kamu tidak langsung menghantarku pulang, namun kamu membawaku dan memperkenalkan ku kepada kedua orangtuamu. Begitu bahagianya aku karena inilah pertama kalinya aku dikenalkan oleh orangtuanya semenjak kita dekat dan pacaran. Walaupun kebahagiaan itu sempat berkurang karena papanya tidak dapat bertemu aku karena ada keperluan kantor, namun aku senang karena kakak dan mama nya begitu akrab dan sangat senang menerima kedatanganku. Bagaikan anak sendiri aku deperlakukan dengan manja dan penuh kasih sayang. Bahkan keponakanya pun langsung akrab ketika pertama kali ku gendong tanpa sedikitpun rasa rewel. Dalam hatiku berbisik "Ya Tuhan, aku sangat nyaman. akankah aku menjadi bagian dari keluarga ini nantinya?" dan akupun langsung memeluk tubuhmu yang menjadi sedikit lelah karena telah susah payah melakukan semua itu untukku. tak kusangka kamu balas mencium keningku dengan lembut. sungguh semua rangkaian kebahagiaanh yang tentunya bukan skenario ini telah membuatku bermimpi bahwa aku sedang berada disurga denganmu.

Namun  semua itu hanyalah sobekan masalalu yang tidak pernah bisa terulah di setiap malam, bahkan hanya di malam natal kali ini. Akupun sadar aku telah jauh meninggalkan hari itu namun di setiap malam natal datang, hembusan angin membawa kembali kenangan yang sempat aku kubur karena kekecewaanku ketika pertama kita berpisah.

Sampai kamu dan kenangan itu tidak pernah mati terkubur, justru lebih tumbuh berkembang di dalam hatiku. Di setiap doaku aku hanya meminta kepada malaikat agar menyampaikan rasa rinduku kepadanya, dan menyampaikan permohonanku kepada sang Narendra bahwa aku ingin bersamanya meskipun hanya satu malam di malam natal nanti. Semoga dia ingat juga pada semua indahnya tahun lalu dan semoga Natal kali ini bisa membawakan sedikit kedekatanku padanya. Walaupun kita tidak pernah ditakdirkan bersama. namun aku ingin rasa ini dihatiku tak akan pernah mati sama seperti aku bertahan karena rasa sayangmu dulu.

untukmu dan semua kenangan yang selalu ingin aku abadikan dari semenjak saat itu hingga sekarang yang tak sedetikpun pernah mati oleh semua keadaan. Masih ingatkah kamu akan kenangan ini? 


Selasa, 17 Desember 2013

sayang atau sudah cinta...kadaluarsa?

Tak sedikit manusia di belahan dunia ini pernah merasakan rasa yang namanya rasa sayang, bahkan seluruh manusia di dunia pun pernah merasakannya. Rasa sayang itu pun ada beberapa sasaranya. Misalnya rasa sayang kepada Tuhan, kepada orang tua, kepada kakak/adik, kepada sahabat-sahabat dan masih banyak lagi. Umumnya rasa sayang itu membuat kita bahagia karena kita bisa menyayangi orang yang berarti buat kita. Walaupun kita terkadang tidak mendapatkan rasa sayang atas orang tersebut namun itu tidak membuat kita untuk patah semangat membuat orang tersebut mejadi perhatian dan sayang kepada kita. Namun ada satu rasa sayang yang terkadang menyakitkan bahkan membuat kita merasa bahwa Rasa sayang itu membawa penderitaan dan tidak jarang membuat seseorang menjadi trauma. Nah, kalian pasti juga pernah merasakan perasaan seperti itu kan?

Sama hal nya seperti kalian, gue pun juga pernah merasakan sakitnya dan pahitnya menelan rasa sayang yang seperti itu. Rasa sayang kepada kekasih tepatnya, memang awalnya terasa begitu indah dan membuat kita lupa akan kehadiran orang lain di dunia ini. Pepatah sering bilang " seakan dunia milik berdua". nah hukum timbal balik di dunia ini juga berkata "jika kita berani merasakan indahnya cinta, kita juga harus berani merasakan sakitnya cinta tersebut !" itu sudah seperti satu paket perasaan yang tidak akan bisa di beli salah satunya. Jika kalian memilih apakah kalian masih tetap ingin merasakan rasa sayang itu yang lama-kelamaan bisa menjadi yang namanya cinta. Mungkin tak sedikit dari kalian yang sudah pernah merasakan imbas dari cinta tersebut, atau ada juga yang sekarang masih menikmati buat dari cinta tersebut. Tinggal ditunggu apakah itu akan mendatangkan keburukan atau justru itu bisa menjadikan cinta sejati. Ya, mudah-mudahan saja tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan dan bisa menjalin rasa sayang yang awet .

Gue kadang merasa iri dengan temen gue yang tak banyak bisa bertahan dengan cinta yang menurut Salah seorang penulis mengatakan jika "Cinta itu bisa kadaluarsa". Memang di satu sisi temen gue ada yang telah membuktikanya bahwa cinta tidak memandang fisik dan jika kita tulus dari hati cinta tersebut tidak akan kadaluarsa sampai kapanpun. Dalam menjalin sebuah hubungan tidak cukup hanya rasa sayang, namun perlu bumbu yang namanya saling pengertian,percaya dan yang lebih penting saling JUJUR satu sama lain. Banya hubungan percintaan yang harus berakhir karena mereka tidak saling jujur satu sama lain. Seperti halnya gue yang harus putus dengan orang yang paling gue cintai hanya gara-gara menyebutkan 3 Alasan berbeda yang dia anggap itu sebagai alasan berbohong. Walaupun ternyata kita sudah mengatakan sejujurnya dan meyakinkan agar dia percaya. namun tidak dapat dipungkiri jika kita sudah membuat dia curiga dengan tingkah kita jujur tidak akan bisa mengembalikan kepercayaan pasangan kita.

Lain dari beberapa temen gue yang cintanya nggak kadaluarsa. Gue sendiri selalu kadaluarsa dengan mantan-mantan gue. Padahal gue udah berusaha menjadi yang mereka inginkan tapi kenapa gue gak bisa mengawetkan hubungan gue sih? Bagian mana yang salah gue masih belum mengerti. Apa Formalin yang gue tambahin terlalu sedikit sehingga cepet kadauarsa? Walaupun gue belum menemukan pasangan yang bisa mengawetkan rasa sayang gue. tapi gue tetep menikmati cinta-cinta yang sebelumnya gue tau itu bakalan kadaluarsa. Hubungan Gue cepet kadaluarsa itu tidak lain gara-gara gue belum bisa jujur dengan pasangan gue sehingga cepet atau lambat semua rahasia gue kebongkar dan terjadilah tragedi mengenaskan yaitu "END" alias "PUTUS !". Memang sih semua nggak masalah gue atau dia yang mengucapkan kata putus, karena bagi gue itu sama aja. tapi yang seringkali menjadi permasalahan gue, terlalu disayangkan hubungan yang sudah dibangun lama harus putus gitu aja. Tapi semua itu nggak selamanya gue lakuin. Seekor kupu-kupu aja bisa berubah apalagi gue yang seorang manusia. Semenjak ketemu mantan gue yang terakhir gue jadi sadar kehilangan orang yang amat disayangi karena kebohongan itu menyakitkan.

Nah setelah kita bahas hal penting yang harus dipunya agar cinta kita nggak gampang kadaluarsa, kalian juga pasti tau dong apa dampak kalo rasa sayang kita terlalu besar dan meluap sedangkan pasangan kita nggak akan bisa jika disamping kita terus ( Belum Sah ). Pasti kalian merasakan apa yang namanya rasa rindu atau kangen. Disamping itu kita juga merasakan yang namanya "demam kasur" alias kita ngga bisa tidur dan mengaharapkan segera datang hari esok dimana kita akan bertemu pasangan kita dan hendak melepaskan semua rasa kangen kita pada pasangan kita. Namun kisah gue dengan mantan gue berbeda, karena kita menjalin kisah yang namanya LDR jadi kita jarang banget ketemu. Saking jarangnya ketemu mantan gue dulu sering banget pengen ngajakin gue jalan karena dia sering kangen banget dengan gue. Sekali, dua kali, tiga kali gue bisa memenuhi keinginanya, namun saat gue lagi sibuk otomatis gue nggak bisa memenuhi apa yang dia inginkan dan untuk meluapkan rasa kangen yang dia rasakan, dia sering banget marah-marag nggak jelas ke gue. Dan akhirnya kelamaan gue nggak betah dan kembali terjadi deh problem "END" itu. 

Setelah mengerti kisah gue tadi, apakah kalian juga merasakan hal seperti itu? Lalu apa yang akan kalian lakukan agar Hubungan kalian atau cinta kalian nggak akan kadaluarsa? 
Saran gue sih simple, Seperti yang telah dibahas kalian harus bisa mulai terbuka dengan pasangan anda dan juga mulai jujur tentang semua yang anda rasakan. Jika sayang katakan sayang, jika sudah bosan katakan sudah bosan. Dan jangan lupa memberi perhatian kepada pasangan anda sebelum dia mendapatkan perhatian dari orang lain. dan yang lebih penting adalah kontrol diri ketika kita merasakan rasa rindu yang begitu besar sekalipun atau saat pasangan kita kurang perhatian jangan langsung kita meluapkan emosi ke pasangan kita. Kita harus cari tau apa penyebabnya dan selesaikanlah secara baik-baik dan dengan Kedewasaan.Semoga saja dengan Share pengalaman bisa membantu mengawetkan Cinta kalian semua agar nggak Kadaluarsa.