Hanya tinggal beberapa jam lagi Desember yang indah ini akan berakhir. Nuansa natal yang ditunggu-tunggu Triliunan umat nasrani di seluruh dunia telah membuat semua orang terkesima dengan indahhnya setiap malam menjelang hari itu tiba. Indahnya Malam kudus nan sunyi senyap bertaburan bintang germerlap tak kalah menghiasi detik-detik datangnya natal. Banyak sekali anak kecil yang menantikan datangnya hadiah dari santa claus. begitupun aku yang selalu menunggu kedatanganmu seperti malam tahun lalu yang kita lewati dengan sangat indah. Hampir genap satu tahun aku menunggu dan menjaga semua perasaan itu. perasaan yang mungkin sama sekali tidak ada artinya untukmu karena aku yakin kamu telah jauh melupakanku. Namun apakah kamu akan pulang kesini? dan sebentar saja kamu luangkan waktumu untuk menengokku? walaupun kau tak peduli lagi dengan aku, namun apakah sedikitpun sudah tidak ada rasa peduli dengan secerca perasaanku yang hampir satu tahun belum bisa terobati? Akankah kamu masih menyimpan pecahan-pecahan rasa sayang yang dulu pernah utuh berada dalam hatimu? Semua itu terlalu bodoh karena menjadi pertanyaanku di setiap hari-hari ku menantimu.
Sampai saat ini aku masih ingat betul semua impian-impian yang telah kita bangun berdua di bawah germerlap bintang yang begitu indah di malam natal. Kamu mengatakan padaku bahwa inilah natal yang paling berarti buatmu karena kamu bisa menghabiskan malam natal ini denganku. Kamu mengajakku berkeliling di berbagai tempat yang selalu mengingatkanku di setiap aku melewatinya. Bahkan aku juga selalu ingat salah satu tempat yang tak jauh dari Musium Ambarawa dimana tempat itu merupakan tempat pertama kamu mengajakku berkencan. Indahnya lilin yang menyala di meja bernomor 01 dan semua hiasan-hiasan yang menambah nilai romantisme malam itu takkan pernah bisa membuatku lupa bertapa bahagianya ketika aku bersama mu waktu itu. Kamu memesankan aku sebuah menu spesial dari cafe itu yang sangat digemari setiap orang yang datang kesana. Ya, Mie Jontor level 1 dengan secangkir coklat hangat yang membuat seluruh badanku terasa panas karena sensasi pedasnya yang amat meledak meskipun hanya level 1. Kau menertawaiku kecil dengan perhatianmu mengusap keringat yang keluar dari keningku, dengan lembut kau meniup pipiku agar aku tidak merasa kepedasan lagi. dan kamu juga melarangku untuk meminum minuman dingin dan menyuruhku meminum secangkir coklat panas miliknya agar aku tidak merasa kepedasan lagi. Semua itu bagaikan malam yang tidak pernah bisa terlupa dari Malam natal yang pernah ku alami sebelumnya.
Lebih dari semua makan malam yang indah itu. aku terkejut ketika kamu tidak langsung menghantarku pulang, namun kamu membawaku dan memperkenalkan ku kepada kedua orangtuamu. Begitu bahagianya aku karena inilah pertama kalinya aku dikenalkan oleh orangtuanya semenjak kita dekat dan pacaran. Walaupun kebahagiaan itu sempat berkurang karena papanya tidak dapat bertemu aku karena ada keperluan kantor, namun aku senang karena kakak dan mama nya begitu akrab dan sangat senang menerima kedatanganku. Bagaikan anak sendiri aku deperlakukan dengan manja dan penuh kasih sayang. Bahkan keponakanya pun langsung akrab ketika pertama kali ku gendong tanpa sedikitpun rasa rewel. Dalam hatiku berbisik "Ya Tuhan, aku sangat nyaman. akankah aku menjadi bagian dari keluarga ini nantinya?" dan akupun langsung memeluk tubuhmu yang menjadi sedikit lelah karena telah susah payah melakukan semua itu untukku. tak kusangka kamu balas mencium keningku dengan lembut. sungguh semua rangkaian kebahagiaanh yang tentunya bukan skenario ini telah membuatku bermimpi bahwa aku sedang berada disurga denganmu.
Namun semua itu hanyalah sobekan masalalu yang tidak pernah bisa terulah di setiap malam, bahkan hanya di malam natal kali ini. Akupun sadar aku telah jauh meninggalkan hari itu namun di setiap malam natal datang, hembusan angin membawa kembali kenangan yang sempat aku kubur karena kekecewaanku ketika pertama kita berpisah.
Sampai kamu dan kenangan itu tidak pernah mati terkubur, justru lebih tumbuh berkembang di dalam hatiku. Di setiap doaku aku hanya meminta kepada malaikat agar menyampaikan rasa rinduku kepadanya, dan menyampaikan permohonanku kepada sang Narendra bahwa aku ingin bersamanya meskipun hanya satu malam di malam natal nanti. Semoga dia ingat juga pada semua indahnya tahun lalu dan semoga Natal kali ini bisa membawakan sedikit kedekatanku padanya. Walaupun kita tidak pernah ditakdirkan bersama. namun aku ingin rasa ini dihatiku tak akan pernah mati sama seperti aku bertahan karena rasa sayangmu dulu.
untukmu dan semua kenangan yang selalu ingin aku abadikan dari semenjak saat itu hingga sekarang yang tak sedetikpun pernah mati oleh semua keadaan. Masih ingatkah kamu akan kenangan ini?