Minggu, 22 Desember 2013

Membawaku kembali ke Malam Natal...

Hanya tinggal beberapa jam lagi Desember yang indah ini akan berakhir. Nuansa natal yang ditunggu-tunggu Triliunan umat nasrani di seluruh dunia telah membuat semua orang terkesima dengan indahhnya setiap malam menjelang hari itu tiba. Indahnya Malam kudus nan sunyi senyap bertaburan bintang germerlap tak kalah menghiasi detik-detik datangnya natal. Banyak sekali anak kecil yang menantikan datangnya hadiah dari santa claus. begitupun aku yang selalu menunggu kedatanganmu seperti malam tahun lalu yang kita lewati dengan sangat indah. Hampir genap satu tahun aku menunggu dan menjaga semua perasaan itu. perasaan yang mungkin sama sekali tidak ada artinya untukmu karena aku yakin kamu telah jauh melupakanku. Namun apakah kamu akan pulang kesini? dan sebentar saja kamu luangkan waktumu untuk menengokku? walaupun kau tak peduli lagi dengan aku, namun apakah sedikitpun sudah tidak ada rasa peduli dengan secerca perasaanku yang hampir satu tahun belum bisa terobati? Akankah kamu masih menyimpan pecahan-pecahan rasa sayang yang dulu pernah utuh berada dalam hatimu? Semua itu terlalu bodoh karena menjadi pertanyaanku di setiap hari-hari ku menantimu.

Sampai saat ini aku masih ingat betul semua impian-impian yang telah kita bangun berdua di bawah germerlap bintang yang begitu indah di malam natal. Kamu mengatakan padaku bahwa inilah natal yang paling berarti buatmu karena kamu bisa menghabiskan malam natal ini denganku. Kamu mengajakku berkeliling di berbagai tempat yang selalu mengingatkanku di setiap aku melewatinya. Bahkan aku juga selalu ingat salah satu tempat yang tak jauh dari Musium Ambarawa dimana tempat itu merupakan tempat pertama kamu mengajakku berkencan. Indahnya lilin yang menyala di meja bernomor 01 dan semua hiasan-hiasan yang menambah nilai romantisme malam itu takkan pernah bisa membuatku lupa bertapa bahagianya ketika aku bersama mu waktu itu. Kamu memesankan aku sebuah menu spesial dari cafe itu yang sangat digemari setiap orang yang datang kesana. Ya, Mie Jontor level 1 dengan secangkir coklat hangat yang membuat seluruh badanku terasa panas karena sensasi pedasnya yang amat meledak meskipun hanya level 1. Kau menertawaiku kecil dengan perhatianmu mengusap keringat yang keluar dari keningku, dengan lembut kau meniup pipiku agar aku tidak merasa kepedasan lagi. dan kamu juga melarangku untuk meminum minuman dingin dan menyuruhku meminum secangkir coklat panas miliknya agar aku tidak merasa kepedasan lagi. Semua itu bagaikan malam yang tidak pernah bisa terlupa dari Malam natal yang pernah ku alami sebelumnya.

Lebih dari semua makan malam yang indah itu. aku terkejut ketika kamu tidak langsung menghantarku pulang, namun kamu membawaku dan memperkenalkan ku kepada kedua orangtuamu. Begitu bahagianya aku karena inilah pertama kalinya aku dikenalkan oleh orangtuanya semenjak kita dekat dan pacaran. Walaupun kebahagiaan itu sempat berkurang karena papanya tidak dapat bertemu aku karena ada keperluan kantor, namun aku senang karena kakak dan mama nya begitu akrab dan sangat senang menerima kedatanganku. Bagaikan anak sendiri aku deperlakukan dengan manja dan penuh kasih sayang. Bahkan keponakanya pun langsung akrab ketika pertama kali ku gendong tanpa sedikitpun rasa rewel. Dalam hatiku berbisik "Ya Tuhan, aku sangat nyaman. akankah aku menjadi bagian dari keluarga ini nantinya?" dan akupun langsung memeluk tubuhmu yang menjadi sedikit lelah karena telah susah payah melakukan semua itu untukku. tak kusangka kamu balas mencium keningku dengan lembut. sungguh semua rangkaian kebahagiaanh yang tentunya bukan skenario ini telah membuatku bermimpi bahwa aku sedang berada disurga denganmu.

Namun  semua itu hanyalah sobekan masalalu yang tidak pernah bisa terulah di setiap malam, bahkan hanya di malam natal kali ini. Akupun sadar aku telah jauh meninggalkan hari itu namun di setiap malam natal datang, hembusan angin membawa kembali kenangan yang sempat aku kubur karena kekecewaanku ketika pertama kita berpisah.

Sampai kamu dan kenangan itu tidak pernah mati terkubur, justru lebih tumbuh berkembang di dalam hatiku. Di setiap doaku aku hanya meminta kepada malaikat agar menyampaikan rasa rinduku kepadanya, dan menyampaikan permohonanku kepada sang Narendra bahwa aku ingin bersamanya meskipun hanya satu malam di malam natal nanti. Semoga dia ingat juga pada semua indahnya tahun lalu dan semoga Natal kali ini bisa membawakan sedikit kedekatanku padanya. Walaupun kita tidak pernah ditakdirkan bersama. namun aku ingin rasa ini dihatiku tak akan pernah mati sama seperti aku bertahan karena rasa sayangmu dulu.

untukmu dan semua kenangan yang selalu ingin aku abadikan dari semenjak saat itu hingga sekarang yang tak sedetikpun pernah mati oleh semua keadaan. Masih ingatkah kamu akan kenangan ini? 


Selasa, 17 Desember 2013

sayang atau sudah cinta...kadaluarsa?

Tak sedikit manusia di belahan dunia ini pernah merasakan rasa yang namanya rasa sayang, bahkan seluruh manusia di dunia pun pernah merasakannya. Rasa sayang itu pun ada beberapa sasaranya. Misalnya rasa sayang kepada Tuhan, kepada orang tua, kepada kakak/adik, kepada sahabat-sahabat dan masih banyak lagi. Umumnya rasa sayang itu membuat kita bahagia karena kita bisa menyayangi orang yang berarti buat kita. Walaupun kita terkadang tidak mendapatkan rasa sayang atas orang tersebut namun itu tidak membuat kita untuk patah semangat membuat orang tersebut mejadi perhatian dan sayang kepada kita. Namun ada satu rasa sayang yang terkadang menyakitkan bahkan membuat kita merasa bahwa Rasa sayang itu membawa penderitaan dan tidak jarang membuat seseorang menjadi trauma. Nah, kalian pasti juga pernah merasakan perasaan seperti itu kan?

Sama hal nya seperti kalian, gue pun juga pernah merasakan sakitnya dan pahitnya menelan rasa sayang yang seperti itu. Rasa sayang kepada kekasih tepatnya, memang awalnya terasa begitu indah dan membuat kita lupa akan kehadiran orang lain di dunia ini. Pepatah sering bilang " seakan dunia milik berdua". nah hukum timbal balik di dunia ini juga berkata "jika kita berani merasakan indahnya cinta, kita juga harus berani merasakan sakitnya cinta tersebut !" itu sudah seperti satu paket perasaan yang tidak akan bisa di beli salah satunya. Jika kalian memilih apakah kalian masih tetap ingin merasakan rasa sayang itu yang lama-kelamaan bisa menjadi yang namanya cinta. Mungkin tak sedikit dari kalian yang sudah pernah merasakan imbas dari cinta tersebut, atau ada juga yang sekarang masih menikmati buat dari cinta tersebut. Tinggal ditunggu apakah itu akan mendatangkan keburukan atau justru itu bisa menjadikan cinta sejati. Ya, mudah-mudahan saja tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan dan bisa menjalin rasa sayang yang awet .

Gue kadang merasa iri dengan temen gue yang tak banyak bisa bertahan dengan cinta yang menurut Salah seorang penulis mengatakan jika "Cinta itu bisa kadaluarsa". Memang di satu sisi temen gue ada yang telah membuktikanya bahwa cinta tidak memandang fisik dan jika kita tulus dari hati cinta tersebut tidak akan kadaluarsa sampai kapanpun. Dalam menjalin sebuah hubungan tidak cukup hanya rasa sayang, namun perlu bumbu yang namanya saling pengertian,percaya dan yang lebih penting saling JUJUR satu sama lain. Banya hubungan percintaan yang harus berakhir karena mereka tidak saling jujur satu sama lain. Seperti halnya gue yang harus putus dengan orang yang paling gue cintai hanya gara-gara menyebutkan 3 Alasan berbeda yang dia anggap itu sebagai alasan berbohong. Walaupun ternyata kita sudah mengatakan sejujurnya dan meyakinkan agar dia percaya. namun tidak dapat dipungkiri jika kita sudah membuat dia curiga dengan tingkah kita jujur tidak akan bisa mengembalikan kepercayaan pasangan kita.

Lain dari beberapa temen gue yang cintanya nggak kadaluarsa. Gue sendiri selalu kadaluarsa dengan mantan-mantan gue. Padahal gue udah berusaha menjadi yang mereka inginkan tapi kenapa gue gak bisa mengawetkan hubungan gue sih? Bagian mana yang salah gue masih belum mengerti. Apa Formalin yang gue tambahin terlalu sedikit sehingga cepet kadauarsa? Walaupun gue belum menemukan pasangan yang bisa mengawetkan rasa sayang gue. tapi gue tetep menikmati cinta-cinta yang sebelumnya gue tau itu bakalan kadaluarsa. Hubungan Gue cepet kadaluarsa itu tidak lain gara-gara gue belum bisa jujur dengan pasangan gue sehingga cepet atau lambat semua rahasia gue kebongkar dan terjadilah tragedi mengenaskan yaitu "END" alias "PUTUS !". Memang sih semua nggak masalah gue atau dia yang mengucapkan kata putus, karena bagi gue itu sama aja. tapi yang seringkali menjadi permasalahan gue, terlalu disayangkan hubungan yang sudah dibangun lama harus putus gitu aja. Tapi semua itu nggak selamanya gue lakuin. Seekor kupu-kupu aja bisa berubah apalagi gue yang seorang manusia. Semenjak ketemu mantan gue yang terakhir gue jadi sadar kehilangan orang yang amat disayangi karena kebohongan itu menyakitkan.

Nah setelah kita bahas hal penting yang harus dipunya agar cinta kita nggak gampang kadaluarsa, kalian juga pasti tau dong apa dampak kalo rasa sayang kita terlalu besar dan meluap sedangkan pasangan kita nggak akan bisa jika disamping kita terus ( Belum Sah ). Pasti kalian merasakan apa yang namanya rasa rindu atau kangen. Disamping itu kita juga merasakan yang namanya "demam kasur" alias kita ngga bisa tidur dan mengaharapkan segera datang hari esok dimana kita akan bertemu pasangan kita dan hendak melepaskan semua rasa kangen kita pada pasangan kita. Namun kisah gue dengan mantan gue berbeda, karena kita menjalin kisah yang namanya LDR jadi kita jarang banget ketemu. Saking jarangnya ketemu mantan gue dulu sering banget pengen ngajakin gue jalan karena dia sering kangen banget dengan gue. Sekali, dua kali, tiga kali gue bisa memenuhi keinginanya, namun saat gue lagi sibuk otomatis gue nggak bisa memenuhi apa yang dia inginkan dan untuk meluapkan rasa kangen yang dia rasakan, dia sering banget marah-marag nggak jelas ke gue. Dan akhirnya kelamaan gue nggak betah dan kembali terjadi deh problem "END" itu. 

Setelah mengerti kisah gue tadi, apakah kalian juga merasakan hal seperti itu? Lalu apa yang akan kalian lakukan agar Hubungan kalian atau cinta kalian nggak akan kadaluarsa? 
Saran gue sih simple, Seperti yang telah dibahas kalian harus bisa mulai terbuka dengan pasangan anda dan juga mulai jujur tentang semua yang anda rasakan. Jika sayang katakan sayang, jika sudah bosan katakan sudah bosan. Dan jangan lupa memberi perhatian kepada pasangan anda sebelum dia mendapatkan perhatian dari orang lain. dan yang lebih penting adalah kontrol diri ketika kita merasakan rasa rindu yang begitu besar sekalipun atau saat pasangan kita kurang perhatian jangan langsung kita meluapkan emosi ke pasangan kita. Kita harus cari tau apa penyebabnya dan selesaikanlah secara baik-baik dan dengan Kedewasaan.Semoga saja dengan Share pengalaman bisa membantu mengawetkan Cinta kalian semua agar nggak Kadaluarsa.

Senin, 16 Desember 2013

Ah...Teringat lagi...

Masih teringat jelas suara itu yang dulu mengatakan kata-kata manis yang selalu membuat perasaanku terhanyut oleh kata-kata yang indah terdengar. Masih jelas nada-nada indah itu beresonansi dalam hanyutnya malam yang dingin ini. Embun membasahi ranting-ranting pohon yang sedari pagi telah mengigil kedinginan oleh karena hujan yang datang tiada henti. Aku selalu tak bisa menghilangkan ingatan ku tentangmu di dalam situasi seperti ini yang kerap sekali datang menderu ketenanganku. Aku memang tidak menyalahkan kamu atas apa yang menimpaku, namun sampai saat ini pun aku tidak juga tahu siapa yang bertanggung jawab atas ini semua.

Aku masih kenal betul semua gambaran wajahmu, paras indah yang terpampang dalam dirimu membuatku tak kan pernah melupakanmu di setiap mimpiku. aku selalu memimpikanmu berada di dalam dekapanku dan selalu dalam keadaan hangat di pelukanmu. Hal yang tak bisa aku lupakan serupa dengan keadaan yang sekarang terjadi, namun apakah kamu ingat dulu saat kita terjebak di dalam derasnya hujan hanya berdua dan tidak ada satupun orang yang mengganggu keromantisan kita saat itu? Apa kamu masih ingat bahwa kamu tidak membiarkanku untuk berkendara dalam keadaan kedinginan? Kamu ambil jaketmu dan kau kenakan pada tubuhku yang saat itu tak cukup tangguh melawan derasnya hujan dan dinginya angin yang bertiup. Kau mendekap erat tubuhku dan berusaha untuk membuatku merasa hangat tanpa memperdulikan keadaanmu yang sedang kedinginan juga. Aku ingat betul jika kau melarangku berkendara dengan kacamata minus ku ini yang basah dan menghalangi pandanganku. Dan kamu mencubit ku dengan halus ketika laju kendaraanku sedikit terasa kencang, saat itu kamu bilang bahwa keselamatan ku lebih penting karena aku tidak mengenakan alat bantu untuk melihat jadi kamu menyuruhku sedikit lambat saat berkendara. Semua itu bagaikan sepaket kenangan yang tak pernah bisa dipisahkan satu persatu dan selalu akan selalu berada di dalam renungan ku setiap malam. dan aku selalu ingat semua itu disaat hujan selalu datang dengan lebatnya.

Ya, memang benar aku belum bisa mengusir kesepian di setiap malam. Aku masih sering memandangi semua kenangan yang kamu berikan. Aku selalu mengabadikan Pesan singkat yang selalu mengingatkanku bahwa kamu dan aku pernah menjadi kita dulu. Aku tidak pernah sekalipun menghapusnya bahkan aku backup semua agar tidak pernah hilang dari ponselku. Sampai sekarang aku juga masih menyimpan jam tangan yang pernah kamu berikan di saat umurku yang ke 17 lengkap dengan ucapan yang membubuhkan kata-kata cinta. Meskipun aku tidak bisa menjaga jam itu dengan sangat baik, namun setidaknya jam tangan itu tidak pernah ku biarkan menggores benda apapun. 

Namun sayang satu hal yang tidak akan pernah aku bisa lakukan untuk mengabadikanya adalah sebuah rosario indah yang kamu kenakan sejak kamu masih kecil. Aku gagal mempertahankan rosario itu yang pernah sebulan lebih aku simpan dan aku gunakan dengan sepenuh hatiku. Padahal aku sangat ingin menyimpanya, namun semua tidak bisa dipertahankan lagi.

Banyak sekali yang sulit terlepas dari kehidupan lalu ku bersamamu. semuanya begitu indah ketika terulang kembali, dan aku selalu kehilangan kendali sehingga aku mengingatnya terus...terus...dan terus. Bahkan sampai saat ini sampai kamu telah menemukan pengganti diriku aku masih tetap memiliki rasa yang sama dengan rasa yang kumiliki saat kita bersama. Walau aku tahu kamu juga masih merindukanku dan terkadang kamu menanyakan keadaanku, namun rasa gengsimu untuk memperdulikanku lagi terlalu besar sehingga menutupi tali kedekatan kita. 

Rabu, 11 Desember 2013

Mengingatkanku akan hari itu

Pagi ini terasa seperti biasa aku menjalani setiap pagiku. Masih terasa hampa tanpa ada hadirnya seseorang yang spesial dalam hidupku. Inilah yang membuatku tidak kunjung bisa untuk melupakan cerita masa laluku yang sepertinya tak pernah bisa padam dari hidupku. Tak kecuali hari yang dirasa semua umat di dunia fana ini adalah hari yang spesial karena entah tanggal yang tersusun berurutan apakah karena hari rabu ini datang setelah hari selasa usai. Semua sosial media pun menjadi tempat pemberitahuan tentang semua kebahagiaan yang dirasakan di hari yang dibilang spesial ini. 1000 lebih status yang mengagung-agungkan hari ini terasa bosan untuk kubaca, seperti di dunia ini sudah tidak ada hal penting yang harus dikaji kembali. Namun bagiku tanggal 11-12-13 ini berkesan sangat datar, tak seramai para cendikiawan twitter atau facebook yang berlomba-lomba menghiasi beranda dengan kata-kata yang menurut mereka kece untuk di bagikan berdasarkan kisah yang mereka alami hari ini.Entah mereka benar-benar mengalami atau hanya narasi untuk sekedar menunjukan bahwa mereka tidak ingin kalah dengan pengguna akun yang lain. Tapi apalah aku ini, hanya terdiam dan tidak se akrab mereka untuk menerima hari ini, aku seakan tidak pernah perduli dengan apa yang akan terjadi di hari absurd ini. Apa aku harus berguling-guling ditengah kehampaan hati ini, atau aku harus bolak-balik merangkak untuk keluar dalam jurang penyiksaan batinku ini. mungkin karena aku tidak seperti mereka yang mempunyai seorang pasangan secantik juliet atau seromantis romeo. Entah kapan aku bisa seperti seperti dewa poseidon yang tak mengenal indahnya hari ini, seperti para dewa yang tak perlu menunggu hari spesial, karena mereka bisa mendapatkan semua yang diinginkan dengan mudahnya. Berbeda dengan perasaanku berbeda dengan Dewa Poseidon karena aku tak pernah bahagia seperti Poseidon.

Itulah kisah pagi hariku yang kurarapkan kamu selalu tau perasaanku setiap hari kepadamu. Tapi aku menyadari bahwa kamu tidak akan pernah peduli padaku lagi.jangankan peduli, mendengar namaku aja kau enggan untuk mendengarkanya. Aku selalu berangan-angan bahwa aku masih bersamamu saat ini, sehingga hari ini aku juga bisa merasakan hari spesial seperti yang banyak orang banggakan. Namun kenyataannya itu semua sepertinya tidak akan terjadi dan tidak akan pernah bisa menjadi kenyataan. Setiap kali aku memandang jam yang sedang berjalan, aku selalu mengatakan kepada hatiku jika impianku mengahabiskan hari ini padamu mungkin akan terwujud. 24 Jam bukan waktu yang sebentar dengan kesabaranku menunggu dan selalu menunggu kemungkinan itu datang. Hingga akhirnya 23:23 pun datang menghampiri dan menandakan bahwa sebentar lagi hari spesial yang di katakan banyak orang tidak akan terjadi padaku. Sekali lagi aku gagal merasakan sebuah kebahagiaan untuk bersamamu. Kamu terlalu jauh untuk ku raih, karena kupu kupu kecil sepertiku tak akan bisa melebihi tingginya elang yang terbang indah sepertimu. Kita bagaikan langit dan bawah tanah yang dibedakan dengan segala macam ketidak pantasan untuk kita bersatu. Aku selalu menyadari akan itu semua, namun itu bukan berarti aku tidak pernah boleh berharap kepada Sang Narendra bukan? Di setiap nafas ku berdoa tak pernah lupa ku sebut namamu dan memintakan kebahagiaan kepadamu setiap pagi hingga malam berganti. Namun apakah kamu pernah sekali pun tahu dengan segala pengorbananmu padamu? Akupun sadar bahwa segala sesuatu tentangku tak pernah penting untuk kau ketahui.

Aku selalu ingat hari itu, hari yang lebih indah dari hari ini. Aku selalu ingin saat itu terulang kembali meskipun hanya sebentar. Keindahan saat kau mengucapkan kata sayang padaku tak pernah bisa aku hapus dari lubuk hatiku yang terdalam. Meskipun semua berujung dengan rasa sakit, tapi aku tak pernah menyesal sempat memilikimu. Aku tak pernah memiliki rasa benci karena perlakuanmu, karena hati ini merasakan rasa sayang yang semakin bertambah seiring rasa sakit yang kau tambahkan dalam hatiku. Ya inilah aku yang selalu terlupa oleh banyak hal namun tak sedikitpun pernah terlupa tentangmu.

Apa kau juga demikian ? Apa kau juga selalu ingat saat hari itu? apa kau juga ingat apa yang dulu pernah kau katakan untuk meyakinkan jika kau memang sayang padaku. Kata-kata indahmu belum pernah sedikitpun terlupa dari pikiranku. Aku selalu ingin mengais-ngais kenangan masa-masa indah ketika bersamamu. Terkadang kamulah yang memaksaku untuk menostalgia cerita lama dengan Statusmu di sosia media yang terlihat sedikit Galau tapi entah untuk siapa kau menulis. Apa mungkin itu tentang aku? Apa mungkin kamu merasakan apa yang aku rasakan sekarang? Entah sampai kapan aku harus merasakan seperti ini . Sampai kapan aku akan mengabaikan hari-hari spesial yang berlalu lalang di kehidupan ini. Dan sampai kapan aku akan mengingatmu?

*Salamku Untukmu yang selalu ku rindu saat hari itu di suatu tempat*

Selasa, 10 Desember 2013

Kenangan yang terlalu indah

  
Hingga kini aku masih belum tangguh untuk melupakanmu. Masih sering melihat bayangmu berlarian dipikiranku. Semua menjelma menjadi rasa rindu yang tiba-tiba menusuk tajam hingga menembus hati ini yang belum sembuh benar semenjak kau sakiti dulu. Memang ini waktu yang terbilang lama untuk bisa melupakanmu. Tapi setiap hari aku selalu berusaha untuk menghapus semua memori tentang dirimu. Terkadang aku heran, apakah kamu yang terlalu indah untuk aku lupakan atau aku yang terlalu bodoh untuk masih berharap kepadamu sampai saat ini. Namun yang ku tahu sampai saat ini hatiku masih merasakan perasaan yang sama seperti perasaan yang terdahulu. Walaupun perasaan itu sedikit demi sedikit mulai memudar, namun kau tak pernah tau semakin sakit perasaanku untuk melupakanmu.

Sampai kapankah hal ini terjadi, berulang kali dalam hidupku aku merasakan perasaan sakit karnamu. Di dalam hatiku masih ada perasaan tidak mau menerima perlakuanmu yang menyakitkan ini, terkadang perasaan untuk membalas pun merasuki relung hatiku, namun apa aku cukup kuat untuk membalas ini semua? Aku hanyalah seekor semut kecil yang berusaha untuk tetap menjalani kehidupan meski tidak berdaya untuk melakukan hal besar. Tapi apa semut kecil sepertiku tidak boleh merasakan kebahagiaan? Kebahagiaan yang sekarang kau rasakan bersama seseorang yang selalu ku benci dan tidak pernah aku suka. Memang aku tak pernah kenal dia, tapi yang ku tau dialah yang merusak kebahagiaanku dengan memilikimu. Tak henti-hentinya sakit yang menusuk-nusuk perasaanku ini. Kapankah engkau tau bahwa aku tulus menyayangimu tanpa syarat apapun.

Aku tahu bahwa dia jauh lebih baik dari aku. Namun akulah yang lebih dulu mencintaimu, apakah aku salah meminta kebahagiaanku yang pernah menjadi milikku. Aku terlalu rapuh tanpamu disini,seperti tidak ada lagi semangat yang membara dalam diriku seperti dulu ketika kamu menghuni ruang semangatku. Dulu kau selalu menggenggam jemariku saat aku terpuruk dengan hal buruk yang menimpaku, kau selalu menenangkanku, tak jarang kau mencium ku untuk sekedar membuat ku kembali tersenyum dan membuatku kembali merasakan kebahagiaan. kau juga memelukku dengan lembut hingga membuatku nyaman bersamamu dan melupakan hal menyedihkan yang terjadi saat ini. Tapi sekarang, disaat aku gagal di dalam usahaku, tak ada lagi kamu, tak ada lagi yang menggenggam jemariku, tak ada lagi yang menciumku dan tak ada lagi yang memberikan pelukan hangat yang membuat suasana menjadi luluh. Kini aku benar-benar sendiri, tak ada tempat untuk menangis seperti dulu aku selalu menangis di pundakmu. Tak ada tempat untukku bersandar seperti dulu aku selalu bersandar di sampingmu. Semuanya terlalu cepat sirna menjadi sebuah kesedihan dan kerinduan yang sulit untuk dihapuskan. Kapankah aku merasakan semuanya itu lagi Tuhan? Apakah Engkau menghendaki sekali lagi untuk terjadi dalam hidupku? Aku selalu merindukanya dan selalu menyimpan perasaan ini di dalam hatiku yang paling dalam, walaupun suatu saat nanti rasa ini akan hilang, namun kapan hal itu terjadi hanya Engkau Tuhan yang Tahu. *Salam rindu ku untukmu.